Pondasi
merupakan struktur terbawah dari pembuatan sebuah bangunan, pengertian pondasi
sendiri adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai tempat
bangunan (yang akan dibangun) dan meneruskan beban yang disalurkan dari
struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa
terjadinya differential settlement
pada sistem strukturnya (wikipedia).
Tiga kriteria penting dalam
perancangan suatu pondasi adalah, (1) Pondasi harus ditempatkan dengan tepat
sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar. (2) Pondasi harus aman dari
kelongsoran daya dukung. (3) Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.Pondasi
memiliki beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan berbagai kondisi yang ada
di lapangan. Misalnya saja, kita tidak mungkin memakai pondasi batu kali ketika
kita harus membuat bangunan di atas tanah yang selalu berair. Atau kita tidak perlu memakai pondasi tiang
pancang hanya untuk membangun sebuah rumah tinggal sederhana, karena secara
ekonomis itu sudah pemborosan.
Untuk sekarang, tipe pondasi yang
akan saya bahas dalam tulisan ini adalah pondasi dalam. Pengertian pondasi
dalam (menurut wikipedia) adalah jenis pondasi dalam teknik pondasi yang
dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi ke dalaman masuknya ke dalam tanah. Sejumlah ahli geoteknik
merekomendasikan pondasi dalam ketimbang pondasi dangkal apabila beban
rancangan sangatlah berat misalnya bangunan yang lebih dari satu lantai dan
tanah yang jelek pada kedalaman yanng dangkal. Pondasi dalam memiliki berbagai
istilah seperti; Tiang pancang (pile),
turap (sheet pile), dan kaison (caisson). Pemberian namanya bisa jadi
beragam tergantung disiplin keteknikan dan perusahaan pembuatannya. Pondasi dalam dapat dibuat dari
kayu, baja, beton bertulang dan beton prategang. Pondasi dalam dapat dipasang
dengan cara mencapkannya/memancangnya ke bumi (tanah), atau membor dengan
besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton masif atau beton bertulang.
PONDASI YANG
DIPANCANG
Piles,
tiang-tiang pancang buatan pabrik dipancang ke dalam tanah dengan mesin
pemancang. Pile yang digunakan bisa
dari kayu, beton ataupun baja. Tiang kayu diperoleh dari batang pohon yang
tinggi. Tiang beton sekarang tersedia dalam bentuk persegi, oktagonal, dan
lingkaran. Biasanya diperkuat dengan tulangan atau sistem pratekan. Tiang baja
dapat berupa pipa baja atau profil balok baja semisal H atau C. Dahulu bila kita memancang dengan
tiang pancang kayu, saat tiang mencapai batas ketinggiannya dan belum mencapai
kedalaman yang dibutuhkan, tiang pancang
kayu akan disambung lagi hingga mencapai batas yang dibutuhkan. Sekarang tiang
yang sering di sambung apabila kasus seperti ini terjadi adalah tiang baja,
tiang beton pun bisa namun lebih sulit. Memancang
tiang memiliki keunggulan tersendiri ketimbang bila kita memakai sistem bor,
yaitu tanah yang tergeser akibat pemancangan tiang memadatkan tanh di
sekitarnya, sehingga tahanan gesek tanah terhadap tiang semakin besar dan
meningkatkan kapasitas dukung tiang.
Pondasi yang bergantung pada tiang
pancang seringkali memiliki kelompok tiang (bebrapa tiang yang dipancang dengan
jarak antar tiang yang beraturan), yang dipersatukan dengan pur/pile cap yang berupa blok beton besar
yang mengikat seluruh kepala tiang dalam satu kelompok, sehinggga kelompok
taiang tersebut dapat menyokong beban yang lebih besar daripada yang dapat
dithan oleh satu tiang saja. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah
lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil,
kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam.
a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
Pondasi tiang pancang kayu di
Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di
Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.
b. Pondasi Tiang Pancang Beton
Pondasi tiang beton dipergunakan
untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang
beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :
1) Melakukan test “boring” untuk
menentukan kedalaman tanah keras dan
klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.
2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
3) Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.
Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri
dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system
fabrikasi.
Pondasi tiang pancang beton cor ditempat
Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor
di tempat sebagai berikut :
1) Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkan besi tulangan beton.
2) Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompakan
dan desakan/tekanan.
4) Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah,
5) Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan.
Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi
Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang
bangun beton bertulang telah menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi.
Cetakan-cetakan pondasi dengan beberapa variasi diameter tiang pancang dan
panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik dengan system “Beton Pra-Tekan”
Ukuran tiang pancang produksi pabrik dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Sumber :