Senin, 13 Mei 2013

PONDASI DALAM


Pondasi merupakan struktur terbawah dari pembuatan sebuah bangunan, pengertian pondasi sendiri adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai tempat bangunan (yang akan dibangun) dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya (wikipedia).
Tiga kriteria penting dalam perancangan suatu pondasi adalah, (1) Pondasi harus ditempatkan dengan tepat sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar. (2) Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung. (3) Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.Pondasi memiliki beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan berbagai kondisi yang ada di lapangan. Misalnya saja, kita tidak mungkin memakai pondasi batu kali ketika kita harus membuat bangunan di atas tanah yang selalu berair. Atau  kita tidak perlu memakai pondasi tiang pancang hanya untuk membangun sebuah rumah tinggal sederhana, karena secara ekonomis itu sudah pemborosan.

        Untuk sekarang, tipe pondasi yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah pondasi dalam. Pengertian pondasi dalam (menurut wikipedia) adalah jenis pondasi dalam teknik pondasi yang dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi ke dalaman masuknya ke dalam tanah. Sejumlah ahli geoteknik merekomendasikan pondasi dalam ketimbang pondasi dangkal apabila beban rancangan sangatlah berat misalnya bangunan yang lebih dari satu lantai dan tanah yang jelek pada kedalaman yanng dangkal. Pondasi dalam memiliki berbagai istilah seperti; Tiang pancang (pile), turap (sheet pile), dan kaison (caisson). Pemberian namanya bisa jadi beragam tergantung disiplin keteknikan dan perusahaan pembuatannya.           Pondasi dalam dapat dibuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton prategang. Pondasi dalam dapat dipasang dengan cara mencapkannya/memancangnya ke bumi (tanah), atau membor dengan besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton masif atau beton bertulang.

PONDASI YANG DIPANCANG

Piles, tiang-tiang pancang buatan pabrik dipancang ke dalam tanah dengan mesin pemancang. Pile yang digunakan bisa dari kayu, beton ataupun baja. Tiang kayu diperoleh dari batang pohon yang tinggi. Tiang beton sekarang tersedia dalam bentuk persegi, oktagonal, dan lingkaran. Biasanya diperkuat dengan tulangan atau sistem pratekan. Tiang baja dapat berupa pipa baja atau profil balok baja semisal H atau C. Dahulu bila kita memancang dengan tiang pancang kayu, saat tiang mencapai batas ketinggiannya dan belum mencapai kedalaman  yang dibutuhkan, tiang pancang kayu akan disambung lagi hingga mencapai batas yang dibutuhkan. Sekarang tiang yang sering di sambung apabila kasus seperti ini terjadi adalah tiang baja, tiang beton pun  bisa namun lebih sulit. Memancang tiang memiliki keunggulan tersendiri ketimbang bila kita memakai sistem bor, yaitu tanah yang tergeser akibat pemancangan tiang memadatkan tanh di sekitarnya, sehingga tahanan gesek tanah terhadap tiang semakin besar dan meningkatkan kapasitas dukung tiang.

Pondasi yang bergantung pada tiang pancang seringkali memiliki kelompok tiang (bebrapa tiang yang dipancang dengan jarak antar tiang yang beraturan), yang dipersatukan dengan pur/pile cap yang berupa blok beton besar yang mengikat seluruh kepala tiang dalam satu kelompok, sehinggga kelompok taiang tersebut dapat menyokong beban yang lebih besar daripada yang dapat dithan oleh satu tiang saja. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam.

a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.

b. Pondasi Tiang Pancang Beton
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :

1) Melakukan test “boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras     dan klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah  diperhitungkan.
2)  Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
3)  Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.

Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.

Pondasi tiang pancang beton cor ditempat

Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :
1)   Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkan besi tulangan beton.
2)   Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem  dipompakan dan desakan/tekanan.
4)   Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah,
5) Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan.

Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi

Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telah menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi. Cetakan-cetakan pondasi dengan beberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik dengan system “Beton Pra-Tekan” Ukuran tiang pancang produksi pabrik dapat dilihat pada tabel berikut ini :



Sumber :





0 komentar:

Posting Komentar